Wednesday, October 20, 2010

Halo.

Satu kata yang mempunyai makna ganda. Halo bermakna sapaan, biasanya sering dilakukan jika kita sedang berkomunikasi melalui pesawat telepon atau ketika kita berjumpa dengan seseorang. Dan halo yang merupakan fenomena optik di alam. Sekarang saya ingin menyoroti makna halo sebagai fenomena optik.

Gambar Halo     

Saat ini wilayah Indonesia sedang memasuki musim hujan . Saya berharap dapat melihat fenomena optik yang kerap terjadi di musim hujan. Musim yang selalu basah dengan langit temaram dan air tumpah ruah di beberapa daerah menyebabkan banjir. Saat saya masih kecil, saya sering melihat pelangi di musim hujan dan pernah sekali melihat halo. Halo itu, masih lekat dalam ingatan saya.

Peristiwa itu, puluhan tahun yang lampau. Ketika saya masih duduk di sekolah dasar. Peristiwa yang terjadi di siang hari, tepatnya ketika matahari berada di atas kepala saya. Selepas pulang sekolah seperti biasa saya selalu main ke rumah teman, jarang mengerjakan PR terlebih dahulu,..hehe. Tanpa sengaja saya melihat ke arah langit dan melihat matahari. Sejenak saya memperhatikan matahari yang dikelilingi oleh lingkaran berwarna gelap. Itu bukan gerhana matahari. Tapi, apa ya?

Pertanyaan itu muncul dan menghiasi pikiran saya. Teman-teman pun melihat peristiwa tersebut. Namun tidak ada yang bisa menjelaskan. Saya lupa, apakah peristiwa tersebut terjadi pada saat musim hujan atau kemarau. Fenomena itu masih melekat di benak saya. Sekarang saya mengetahui fenomena yang dulu pernah saya lihat itu adalah halo dan biasa terjadi di musim hujan.

Proses terbentuknya Halo Matahari sama seperti proses terbentuknya pelangi, hanya dalam hal ini tidak mengandung air, sehingga yang tampak hanya bayangan saja berbentuk cincin. Ketika musim hujan, partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari. Apabila hal tersebut terjadi saat posisi matahari sedang tegak lurus dengan bumi, maka akan terbentuk lingkaran gelap disekitar matahari. Hal ini disebabkan saat matahari pada posisi tegak lurus terhadap bumi kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih kecil sehingga warna yang terlihat sangat terbatas. Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah matahari juga terhalang debu.

Berbeda dengan proses terbentuknya pelangi yang sering terjadi di pagi atau sore hari yang membentuk sudut kemiringan. Pada posisi yang miring ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna-warna yang muncul juga lebih lengkap. Jika terjadi pada pagi hari, udara masih dalam keadaan bersih sehingga akan tampak warna kemerahan.

Fenomena-fenomena alam itu sangat indah. Bukti dari keagungan sang Pencipta. Semoga saya dapat melihat fenomena halo maupun pelangi di musim hujan ini. Sudah lama sekali, fenomena itu tidak pernah saya lihat kembali.

source :inasmile.blogspot.com

No comments: